Hal Hal Konyol Di Sekitar Kita

Bagaimana kira-kira memulai tulisan ini. Ya aku benar bingung, IQku mungkin cuma skor 30 alias setara dengan kecerdasan ikan mas koi. Tapi aku percaya bahwa semua manusia itu cerdas. Kecerdasan seseorang tidak bisa diukur dengan nilai nilai disekolah. Ada beberapa jenis kecerdasan, misalnya kecerdasan kinestetik. Orang terkenal yang memiliki kecerdasan kinestetik yakni Cristiano Ronaldo. Bagaimana tidak ? mantan pemain Manchester United itu berhasil menyabet ballon D’or berkali kali.

Memang aku tak begitu tertarik dengan ilmu pedagogi. Aku ingat mata kuliah Agama dan Pancasila cuma dapet nilai D. Pak Eko dosenku pernah bilang (wah yen agama karo pancasila bijine elek, gek morale piye uwong kui). Ah sial buruk iki begitu pikirku. Bila Presiden Sukarno masih ada, ia pasti marah besar padaku. Oh ia akan MENGGELEDEKKU.. !! Ia akan bangkitkan petir diatas Kepalaku…!! Hey Putranto Ady kemari nak. JEGERRR!!!

Pelajaran sekolah ataupun Kampus membuatku menguap terkantuk terkantuk. Hal konyol pertama di sekolah ialah Kita disuruh mempelajari sesuatu hal yang kadang ga bisa diaplikasikan didunia nyata. BIla dulu kamu pernah duduk dibangku SD, pasti pernah disuruh ngapalin rumus rumus segitiga, trapesium. Entah bagaimana mengaplikasikan rumus tsb di dunia nyata. Betapa konyolnya dunia pendidikan, pelajaran seni tampaknya juga belum ada perubahan dan perkembangan. Lha wong keponakanku kelas 4 SD bisanya cuma menggambar gunung kembar yang ditengahnya ada mataharinya. Hampir dua dekade yang lalu aku juga diajarin menggambar gunung itu oleh guru SDku.

Aku suka menghafal jumlah poldur (polisi tidur) dikampungku. Lewat utara ada 6 poldur, lewat selatan 9 poldur. Entah kenapa jalan yang diaspal halus malah dipasangin polisi tidur. Konyol kan ? Harusnya jalannya gausah dibangun biar ga ada yang dirugikan. Tragedi poldur memang lebih menjengkelkan daripada tragedi mama minta pulsa. Gara gara poldur gadungan, varioku velgnya penyok. Kasian juga kalo ada abang becak atau ibu ibu hamil melewati poldur. Aku tau penyebab banyaknya poldur ialah teror pengguna jalan yang tidak bertanggung jawab, mereka sering kebut kebutan dan membahayakan orang lain. Pembuatan poldur itu juga ada aturannya lho, bila tidak memenuhi aturan pembuat poldur bisa dipenjarakan. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM.3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan. Ciri poldur yang sesuai aturan yakni memiliki tanda garis serong berupa cat warna putih agar bisa dilihat pengendara. Bentuknya menyerupai trapesium tinggi maksimal 12 cm, sisi miringnya punya kelandaian yang sama maksimum 15 persen, dan lebar datar bagian atas minimum 15 cm. Pembuatan harus memerhatikan keselamatan pemakai jalan.

Ada orang bilang ”Kalau pengen belajar sadis, jahat, culas tontonlah sinetron. Konyol memang tapi Aku no comment, karena aku lebih suka drama korea. (Saranghae Park Min Young eonni hehe..) Kata babeku drama korea ceritanya berbobot. Ya benar, sungguh geli ngeliat Ayah Ibuku nonton drama korea bareng. Betapa konyolnya apabila kujepret mereka dari belakang, wah bakalan jadi foto paling hits. FTV Lho juga konyol ? Di FTV sopir bisa dijadiin pacar ? Tetapi di dunia nyata pacar malah dijadiin sopir.

Tuhan menciptakan wanita penuh dengan keindahan. Aku suka melihat keindahan pada diri wanita. Dikampusku kalau kuperhatikan, cewek cewek semester 1 orangnya biasa-biasa saja. Nanti kalau mereka semester 4 bertransformasi. Jadi lebih pinter dandan serta memperhatikan penampilan. Wanita memang makhluk yang membingungkan ? Mereka terbiasa galau mendadak tanpa tau apa penyebabnya. Kalau di tanya kamu kenapa ? Jawabnya ”Aku Gak papa”. Nah konyol kan ?? Ntar kalau udah gitu yang disalahin ya cowoknya. Mereka para makhluk berbuah dada gemar mengeksploitasi hati dan merusak otak kita. haha.. Entah kenapa kalau hubungan telah kandas, cewek selalu merasa menjadi korban dan cowok dituduh sebagai si brengseknya. Maaf ya, jangan ada bully di antara kita. Cukup katakan dalam hatimu ”Dit heft Putranto Ady gedaan”. (Inilah yang telah dilakukan Putranto Ady padaku).

 

Tinggalkan komentar